Menurut Ketua Umum Pinsar Singgih Januratmoko kerugian tersebut tercatat sejak September hingga Maret ini. Sebab, harga ayam dari kandang ke pedagang pernah dipatok hingga Rp 14.000 per kg. Padahal, harga lip cream wardah atau harga wardah hydrating aloe vera gel dan harga wardah white atau harga lipstik wardah dan harga fair n pink atau harga bedak iope dan harga qu puteh atau harga nes v original dan harga qnc jelly gamat atau harga queen apple harga pembelian pokok (HPP) yang dipatok pemerintah sebesar Rp 20.000 hingga Rp 22.000 per kg.
"Jadi harga ayam Rp 18.000 sampai Rp 20.000 tapi kan harga (dari pemerintah) Rp 20.000 sampai Rp 22.000 ini nggak pernah tercapai. Bahkan minggu lalu harga Rp 14.000 sampai Rp 15.000," jelas dia kepada detikFinance, Rabu (13/3/2019).
Harga Ayam Jatuh di Bawah HPP, Sempat Rp 14.000/Kg. "Jadi September-Maret kerugian peternak mandiri itu sampai Rp 2 triliun," sambung dia.
Singgih mengungkapkan, ketidakserasian harga di pasar, dengan aturan pemerintah dikarenakan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian tak bekerja bersama-sama. Penuhi Pakan Ternak, Khofifah Dorong Bupati di Jatim Tanam Jagung.
Sebab, Kemendag memutuskan untuk menaikkan HPP di tengah daya beli yang rendah. Selain itu, Kementan juga tetap menyuplai day old chicken (DOC).
"Jadi ini harga acuan naik Rp 20.000-22.000 per kg tapi nggak lihat cuaca juga kalau daya beli turun. Ini kementerian jalan sendiri-sendiri yang mana diatur kan daya beli turun tapi supply DOC tetap banyak jadi gimana supaya seimbang ya dua-duanya harus koordinasi," tegas dia.